Surtech akan menyediakan data spasial yang akurat yang membantu dalam perencanaan dan pengelolaan area eksplorasi dan pengembangan. Hasil utama untuk klien Minyak dan Gas kami adalah digital terrain model, peta kemiringan dan ketinggian vegetasi, dan ekstraksi elevasi untuk aplikasi seismik.

Lidar adalah teknologi vital dalam proyek rekayasa dan konstruksi dengan membantu transisi dari peta dan sketsa berbasis kertas 2D ke desain digital 3D. Dengan menghasilkan model 3D dari area yang dipindai, dalam perencanaan kota, misalnya, proyek dapat direncanakan, disimulasikan, dan diuji secara virtual menggunakan perangkat lunak pendaftaran titik cloud dan data Lidar. Lidar juga meningkat dengan kolaborasi antara insinyur, manajer proyek, dan arsitek

Untuk aplikasi teknik seperti transportasi, pengembangan lahan, dan desain fasilitas komersial atau industri, akurasi, kepadatan, dan kecepatan akuisisi data Lidar yang menjadikannya pendekatan yang disukai.

Sama seperti manfaat data Lidar untuk aplikasi teknik, data Terrain yang padat dan akurat juga penting untuk aplikasi dalam industri listrik.

Surtech telah menerbangkan dan mengumpulkan data Lidar untuk lokasi pembangkit listrik tenaga air, area panas bumi, dan ladang energi angin. Solusi daya ini telah memanfaatkan Digital terrain model dari akuisisi Lidar, dikombinasikan dengan citra udara, untuk memodelkan lokasi rute, lokasi pabrik, dan pemodelan aliran air.

Teknologi Lidar dapat menangkap data tanah untuk membuat Digital Terrain Models (DTM) serta bagian atas kanopi vegetasi untuk membuat Digital Surface Models (DSM). Sistem Lidar Surtech juga menangkap beberapa pengembalian per pulsa menciptakan profil vertikal area bervegetasi. Ini sangat berguna untuk aplikasi kehutanan dan pertanian seperti analisis penghitungan pohon, memprediksi metrik hutan, perhitungan biomassa, mengidentifikasi variasi, dan meningkatkan deteksi perubahan.

Lidar sering digunakan untuk studi dampak lingkungan. Model elevasi digital yang diperoleh dari data Lidar dapat digunakan untuk menghitung kemiringan, kemudian dimodelkan dalam GIS untuk menentukan pengaruh, risiko, dan kontinjensi jika terjadi bencana. Pemetaan banjir telah lama menjadi penggunaan Lidar nomor satu di seluruh dunia. Lidar memiliki kemampuan untuk menangkap daerah banjir besar, dengan kepadatan sangat tinggi, dalam waktu singkat.